Mantel dalam seri Living Pod dikembangkan dalam penghargaan untuk kelompok arsitek Inggris Archigram. Pada tahun 1960-an, Archigram pernah mengajukan struktur-tempat tinggal sementara yang bergerak maupun melayang.
Garment B kemudian meniru potongan garmen A dengan strategi fashion yang tidak seimbang, perubahan struktur melalui motor listrik mini dan diaktifkan oleh sensor cahaya yang dijahit pada garmen-nya
Menggunakan pola datar teknik pemotongan, Gao Ying mampu melakukan proses yang fluiditas dan fleksibilitas. Selain gerakan mekanik dari pakaian, Living Pods menggarisbawahi dua aspek fundamental dari sistem fashion hari ini: konfrontasi dan imitasi.
Garmen memainkan peran mediasi antara manusia dan lingkungannya. Dengan menggunakan cahaya, Living Pod mirip dengan proyek Kota Berjalan, yang menggunakan udara untuk membuat potongan-potongan terlihat seperti mereka bernapas.
Living pod
Coats in the series Living Pod were developed in tribute to the British architectural collective Archigram. In the 1960s, Archigram conceived mobile, ephemeral and inflatable structure-dwellings.
Light, shape variations and mimicry meet in Living Pod. In front of the false twin pieces, the user can slowly set garment A in motion using a light source.
Garment B then imitates piece A in an exaggerated and unbalanced fashion, changing structure through miniature electric motors activated by light sensors that are sewn through the garment.
Using flat-pattern cutting techniques, Ying Gao was able to give the process fluidity and flexibility. In addition to the mechanical movements of the garments, Living Pods underlines two fundamental aspects of today’s fashion system: confrontation and imitation.
The garment plays a mediating role between man and his environment. By using light, Living Pod is similar to project Walking City, which uses air to make the pieces look like they are breathing.
via dezeen: http://www.dezeen.com/2011/07/27/living-pod-by-ying-gao/
No comments:
Post a Comment